29 Jul 2010

PERKEMBANGAN AGAMA PADA REMAJA MASA KINI
Perkembangan Agama Pada Remaja Masa Kini
Sebelum membicarakan agama pada remaja, kiranya lebih baik kita mengetahui apa yang dimaksud dengan remaja, umur berapakah seseorang itu dipandang sebagai remaja?, apakah ciri-ciri dari seorang remaja?, bagaimana jiwa mereka?,apakah problema- problema pokok yang sedang meliputi kehidupan seorang remaja?, setelah itu barulah kita meninjau, bagaimana agama seorang remaja, apa pengaruh keyakinan agama terhadap remaja.
Tanpa kita mengetahui masalah tersebut kitakita akan sukar memahami sikap dan tingkah laku remaja. Berapa banyaknya orang tua yang mengeluh, bahkan bersusah hati, karena anak-anaknya yang telah menjadi remaja itu kini menjadi keras kepala, sukar diatur, mudah tersinggung, sering melawan dan sebagainya. Bahkan ada orang tua yang benar-benar panic memikirkan kelakuan anak-anaknyayang telah remaja, seperti sering bertengkar, membuat kelakuan-kelakuan yang melanggar aturanatau nilai-nilai moral dan norma-norma agama. Sehingga timbul anak-anak yang oleh masyarakat dikatakan nakal. “cross boy” atau “cross girl”. Disamping itu tidak sedikit pula jumlahnya remaja-remaja yang merasa tidak mendapat tempat dalam masyarakat dewasa, bahkan diantara mereka ada yang merasa sedih dan penuh penderitaan dalam hidupnya, mereka merasa tidak dihargai, merasa tidak disayangi oleh orang tuanya, bahkan merasa dibenci dan dihina. Sehingga mereka mecoba mencari jalan sendiri untuk membela dan mempertahankanharaga dirinya, maka di tentangnya segala nilaiyang dijunjung tinggi oleh masyarakat, mereka ingin hidup lepas, bebas dari segala ikatan, maka timbulah golongan-golongan remaja seperti hippies dan sebagainya.
Umur berapakah remaja itu mulai? Dan kapan pula berakhirnya?. Dalam menjawab pertanyaan ini, ahli jiwa tidak sependapat. Karena memang dalam kenyataan hidup, umur permulaan dan berakhirnya masa remaja itu berada dari seorang kepada yang lain. Bergantung pada masing-masing individu dan masyarakat dimana individuitu hidup.
Sbenarnya masa remaja adalah maa peralihan, yang ditempuh oleh seseorang dari kanak-kanak menuju dewasa. Atau dapat dikatakan bahwa masa remaja adalah perpanjangan masa kanak-kanak sebelum mencapai masa dewasa. Anak-anak jelas kedudukannya, yaitu yang belum dapat hidup sendiri, belum matang dari segala segi, tubuh masih kecil, organ-organ belum dapat menjalankan fungsinnya secara sempurna, kecerdassan, emosi dan hubungan social belum selesai pertumbuhannya. Hidupnya masih bergantung pada orang dewasa, belum dapat diberi tanggng jawab atas segala hal. Dan mereka menerima kedudukan seperti itu.
Karena itulah maka ahli-ahli jiwa tidak mempunyai kata sepakat tentang betapa panjangnya masa remaja tersebut, maka mereka hanya sepakat dalam penentuan permulaan masa remaja, yaitudengan dimulainya kegoncangan, yang ditandai dengan datangnya Haid (menstruasi) pertama bagi wanita, dan Mimpi pada pria.kejadian yang menentukan ini tidak sama antara satu anak dengan anak yang lainnya, ada yang dimulai pada umur 12 Tahun, tapi ada pula yang baru berumur 11 Tahun. Tapi secara rata-rata terjadi pada umur 13 Tahun sebagai permulaan masa remaja (Adolesen) sedangkan akhir masa remaja itu, bermacam-macam seperti yang kita terangkan diatas , ahli-ahli tidak sepakat dalam hal ini. Ada yang mengatakan berumur 15 tahun, ada pula yang mengatakan berumur 18 tahun, bahkan dalam bidang kemantapan beragama umur itu oleh ahli jiwa di perpanjang lagi sampai 24 atau 25 tahun. Batas-batas umur yang bermacam-macam itu baik yang berumur 15, 18, 21, maupun 25 tqhun adalah wajar dan cocok bagi masing-masing masyarakat,sesuai dengan nilai dan ukurannya sendiri.
Kendatipun bermacam-macam umur yang di tentukan sebagai batas yang menentukan masa remaja, namun pada umumnya para ahli mengambil patokan ± antara 13-21 tahun adalah umur remaja.
Sedang yang khususnya mengenai perkembangan jiwa agama dapat diperpanjangn menjadi ± 13-24 tahun.
Masa remaja, adalah masa penuh masa kegoncangan jiwa, berada dalam masa peralihan atqu diatas jembatan goyang, yang menghubungkan masa kanak-kanak yang penuh keberntungan, dengan masa dewasa yang matang dan berdiri sendiri.
Kendatipun masa remaja itu tidak ada batas umur yang tegas, yang apat ditujukan, namun dapat kita kira-kirakan dan perhitungkan sesuai dengan masyarakat lingkugan remaja itu sendiri. Kendtipun besar ataupun kecil kegoncangan yang dialami oleh remaja-remaja dari berbagai tingkat masyarakat, namun dapat dipastikan bahwa kegoncangan remaja itu ada terjadi. Dalam kondisi jiwa yang demikian, agama mempunyai peranan penting dalam kehidupan remaja. Memang, kadang-kadang kita melihat keyakinan remaja terombang ambing, tidak tetap, bahkan kadang-kadang berubah, sesuai dengan perubahan perasaan yang dilaluinya. Suatu hal yang tidak bisa disangkal, adlah bahwa remaja-remaja itu secara potensial telah beragama.
Jika kita ingin meneliti dan mempelajari perkembangan perasaan agama pada remaja, kiranyta kita tidak dapat mengabaikan faktpor-faktor terpenting dalam pertumbuhan remaja itu, antara lain :
1. Pertumbuhan Mental Remaja
Ide-ide agama, dasar-dasar keyakinan dan pokok-pokok ajaran agama, pada dasarnya diterima oleh seseorang pada masa kecilnya, ide-ide dan pokok ajaran-ajaran agama yang diterimanya pada waktu kecil itu akan berkembang dan bertambah subur, apabila anak atau remaja dalam menganut kepercayaan itu tidak mendapat kritikan-krtitikan dalam hal agama itu. Dan apa yang bertumbuh dari kecil itulah yang menjadi keyakinan yang dipegangnya melalui pengalaman-pengalaman yang dialaminya atau dirasakannya.
Kapan seorang anak mampu mengerti hal-hal yang Abstrak itu?
Alfred Binet, seorang psikologis perancisyanghidup pada tahun 1857-1911, yang terkenal dalam usahanyauntuk menentukan kecerdasan anak-anak dengan tesnya yang terkenal dengan “test binnet/simon”. Yang buat pertama kali diperkenalkan Intelligence Quotient (IQ)pada taun 1905. Binnet berpendapat, bahwa kemampuan untuk mengerti masalah-masalah yang abstrak, tidak sempurna perkembangannya sebelum mencapai usia 12 tahun. Dan kemampuan untuk mengambil kesimpulan yang abstrak dari fakta fakta yang ada, baru tampak pada umur 14 tahun. Itulah sebabnya maka pada mur 14 tahun itu, anak telah dapzt menolak saran-saran yang tiak dimengertinya dan mereka sudah dapat mengkritik pendapat-pendapat tertentu yang berlawqnan dengan kesimpulan yang diambilnya.
Remaja-remaja yang mendapat didikan agama dengan cara tidak member kesempatan untuk berpikir logis dan mengkritik pendapat-pendapat yang tidak masuk akal , disertai pula oleh kehidupan lingkungan dan orang tua,yang juga menganut agama yang sama, maka kebimbangan pada masa remaja itu sangat kurang. Remaja-remaja akan merasa gelisah dan kurang aman apabila agama atau keyakinannya berlainan dengan yang dianut oleh orang tuanya.keyakinan orang tua dan keteguhannya dalam menjalankan ibadah, serta memelihara nilai-nilai agama alam hidupnya sehari-hari menolong remaja dari kebimbangan agama.
Setelah perkembangan mental remaja sampai kepada mampu menerima atau menolak ide-ide atau pengertian-pengertian yang abstrak, maka pandangannya terhadap alam dengan segala isi dan peristiwanya berubah, dari mau menerima tanpa pengertian, menjadi menerima dengan penganalisaan.
Perkembangan mental remaja kea rah berpikir logis (falsafi) itu, juga mempengaruhi pandangannya dan keyakinannya kepada tuhan. Karena mereka tidak dapat melupakan tuhan dari segala peristiwa yang terjadi di ala mini.
Kepercayaan remaja akan hari kiamat, hari pembalasan, dimana setiap orang akan menerima ganjaran atau siksaan sesuai dengan perbuatannya di dunia, akan menyebabkan ragu pula akan keadilan tuhan, apabila ia melihat adanya (banyak) orang yang terpaksa dalam perbuatannya. Sebagai contoh seorang Gadis yang berumur 18 tahun sebagi berikut :
“ kalaupun saya akan dihukum oleh tuhan karena durhaka kepada orang tua, apa boleh buat; tapi saya akan protes kepada-Nya, karena saya durhaka bukan karena keinginan saya, tapi karena perlakuan merekalah yang menyebabkan saya duraka, mereka kejam, kasqar dan sering menyakiti saya.”
Gadis yang merasa sakit hati dan tidak senang hati atas perlakuan orang tuanya yang tidak bijak sana, merasa tidak adilah Tuhan, apabila kedurhakaannya kepda orang tuanya itu akan menyebabkannya dihukum di akhirat nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar